Showing posts with label info seminar. Show all posts
Showing posts with label info seminar. Show all posts

Saturday, September 19, 2009

IRP Regional Workshop : Indonesia Building Back Better and Greener



IRP Regional Workshop : Indonesia
Building Back Better and Greener
Stake Holder Approach in Local Based Approach toward Better Management of Post Disaster Recovery process
This event is planned to start at 7:00 pm on Nov 4, 2009 at Main Hall Pasca Sarjana Building Indonesia.

4th International Symposium of NUSANTARA URBAN RESEARCH INSTITUTE (NURI)“CHANGE & HERITAGE IN ARCHITECTURE AND URBAN DEVELOPMENT"



4th International Symposium of NUSANTARA URBAN RESEARCH INSTITUTE (NURI)“CHANGE & HERITAGE IN ARCHITECTURE AND URBAN DEVELOPMENT”
Posted by Reni Ambarwati
(http://aptari.org/4th-international-symposium-of-nusantara-urban-research-institute-nuri%E2%80%9Cchange-heritage-in-architecture-and-urban-development%E2%80%9D/)

ACARA :
4th International Symposium of NUSANTARA URBAN RESEARCH INSTITUTE (NURI)“CHANGE & HERITAGE IN ARCHITECTURE AND URBAN DEVELOPMENT”

TEMPAT :
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Kampus Tembalang, Jl.Prof.Sudharto, SH,Semarang, Jawa Tengah Indonesia

TANGGAL :
Sabtu, 7 November 2009

PEMBICARA UTAMA :
Prof. Julahi Wahid
(pendiri NURI, Universiti Sains Malaysia, Penang , Malaysia)
Ir.Johannes Widodo, M.Arch, Ph.D
(National University of Singapore,Singapore )
Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, Ph.D., M.Arch
(Universitas Indonesia - Jakarta , Indonesia )
Prof.Ir Eko Budihardjo, Msc
(Universitas Diponegoro-Semarang, Indonesia )
Prof. Siriwan Silapacharanan (tentative)
(Chulalongkorn University-Bangkok, Thailand)

PESERTA SEMINAR
Professional, dosen, mahasiswa di bidang arsitektur, perencana dan perancang kota, lingkungan, sipil, serta instansi yang berkompeten: Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Bangunan, Dinas Lingkungan Hidup, LSM dan masyarakat pemerhati arsitektur perkotaan
Jumlah peserta seminar sekitar 150 orang

BIAYA SEMINAR :
Pendaftaran peserta umum : Rp.250.000,00
Pendaftaran pemakalah sebelum 25 oktober 2009: Rp.400.000,00
Pendaftaran pemakalah setelah 25 oktober 2009: Rp.500.000,00
Proceeding : Rp.200.000,00
Pendaftaran peserta Mahasiswa Sarjana : Rp.50.000,00
Pendaftaran peserta Mahasiswa Pascasarjana : Rp.150.000,00

Biaya pemuatan makalah dalam proceeding dikirim paling lambat tanggal 25 Oktober 2009, melalui Rek.Bank Mandiri KCP Semarang Univ.Diponegoro No 136-00-0677958-8 An. Imma Sofi Anindyta. Biaya seminar dapat di bayarkan pada saat pelaksanaan seminar.

DETAIL PENULISAN DAN PENGIRIMAN
Abstrak, ditulis 1 spasi huruf times new roman 10, maksimal 500 kata.
Full paper, ditulis 1 spasi huruf times new roman 10, maksimal 10 halaman, ukuran A4.
Abstrak dan full paper (juga di sertakan bukti pembayaran) dikirimkan lewat email: nuri.undip@gmail.com

ALAMAT SEKRETARIAT DAN CONTACT PERSON
Laboratorium Teori dan Sejarah Arsitektur
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH – Kampus UNDIP Tembalang
email: nuri.undip@gmail.com
HP: 081 2283 6996 An. Prof.Ir. Totok Roesmanto, M.Eng.
HP: 081 2293 9623 An. Bangun IRH, ST.MT

Saturday, July 18, 2009

Old – New Rethinking Architecture in Asia

The 8th Silpakorn Symposium on Architectural Discourse
United Nations Conference Centre, Bangkok

Thursday - Friday, August 20 – 21, 2009

Opposing views, such as old and new, are apparent in architecture in Asia and have raised several questions among architects and societies. Although countries in Asia have been undergoing a process of rather rapid transformation from traditional (old) to modern (new) for over a century, the two have not blended together smoothly.

Keynote Speakers

“Architecture and Cultural Significance”
Professor Rahul Mehrotra, an Indian architect, is known for contemporary architectural design not only in India but also abroad. He has an excellent academic background and practices architecture which engages both the old, in terms of architectural conservation, and the new, in terms of contemporary architectural design.

"Copying the Tradition: Brand New Old Buildings"
Dr. Pierre Pichard, a French architect, is the former director of the Bangkok Centre of the École Française d'Extrême-Orient (EFEO), Bangkok . He has worked for EFEO for over thirty years and has been involved in numerous projects on archaeology, architectural conservation, and the history of architecture in India and Southeast Asia .

“Conservation as a Catalyst in the Development of Historic City”
Professor Dr. Harsha Munasinghe, a Sinhalese architect, specializes in architectural and urban conservation as well as urban design. His current research focuses on heritage and society, development through conservation, ecological sustainability in architecture, and the ergonomics of furniture.

Papers will be presented in Thai and English with Thai translation on broad topics, such as tradition, modernization, Asian identity, internationalization, preservation, development, local wisdom, and modern technology from speakers of India, Sri Lanka, Bangladesh, Australia, Vietnam, Myanmar and Thailand.

Registration and Payment
Student participant: 900 baht or USD$ 40
Regular participant: 1,200 baht or USD$ 50
Please register by August 14, 2009 and download a registration form at http://www.arch.su.ac.th

For more information, please contact
Faculty of Architecture, Silpakorn University , Na Pralan Road, Bangkok 10200 , Thailand
Tel: +662-2215877 ext. 1216, 1218
Fax: +662-2218837, 2215872
Email: SilpakornADS@gmail.com
Website: http://www.arch.su.ac.th

Thursday, May 03, 2007

A Talk with Johannes Widodo

Komunitas Gerilya Kota bekerjasama dengan Jurusan
Arsitektur UII mempersembahkan:

A Talk with Johannes Widodo
"Sense of Place: Singapore Experience"

Kafe Momento
Jl. Jembatan Merah (Timur LB LIA) Gejayan Yogyakarta
Jumat, 4 Mei 2007
Pukul 18.30-20.00 WIB


Asian cities sebagaimana ditengarai oleh para arsitek,
termasuk Rem Koolhas, Korff, dan pengamat perkotaan
lainnya adalah salah satu wilayah di dunia ini yang
sangat dinamis, penuh perubahan terutama yang
berkaitan dengan wajah kota dan identitasnya.

Berjalan-jalan ke seantero Asia kita akan mendapati
juxtaposition antara bangunan-bangunan pencakar
langit yang terbaru dengan bangunan heritage atau
bahkan slum area hanya di dalam jarak satu pelontaran
batu. Keadaan ini menjadikan "Sense of Place" menjadi
isu yang sangat penting untuk dibahas dan dikenali
elemen-elemen pembentuknya.

Singapore sebagai salah satu kota yang paling
progresif di Asia dalam perkembangan fisik kota dari
hasil pertumbuhan ekonomi negara yang pesat ternyata
banyak menyimpan kisah-kisah sukses dan kegagalan dari
para urban designernya. Catat saja, tahun 1970 an
ketika Singapore berubah menjadi hutan beton dan
membabat beratus-ratus bangunan bersejarahnya,
akhirnya merasa semakin kehilangan identitas dirinya.
Baru di tahun 1980an akhir menyadari penting aset
bangunan pusaka nya dan merubah visi pembangunan kota
yang peka terhadap pelestarian bangunan pusaka dan
ini terbukti dari semakin ramainya Singapore sebagai
tujuan wisata kota sebagai implikasi dari kegiatan
urban conservation terutama di Chinatown, Little
India, dan Kampung Glam.

Dr. Johannes Widodo seorang Arsitek, Urban Historian
yang menjabat sebagai salah satu Dosen di Jurusan
Arsitektur National University of Singapore akan
berbagi tentang pengalaman Singapore dalam
mempertahankan Sense of Place-nya ditengah pelukan
globalisasi dan modernisme dalam segala lini.

Kehadiran teman-teman ditunggu untuk meramaikan
diskusi ini, ditunggu ya...

Komunitas Gerilya Kota
Jurusan Arsitektur UII