Wednesday, June 08, 2016

Masa Depan Kota Pusaka

Sejak 2012, BPPI bekerjasama dengan DJ Penataan Ruang, Kementerian PU- merintis dan mengembangkan sebuah program bernama Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP). Sampai dengan 2016, partisipan kegiatan ini sekitar 50an kota/kabupaten di Indonesia. Sebagian besar juga sebagai anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Dua kabupaten di antaranya bahkan menjadi anggota Organization of World Heritage City (OWHC) untuk Asia-Pasifik. 
Antusiasme kota/kabupaten mengikuti program kota pusaka sangatlah menggembirakan. Setidaknya bisa diharapkan bahwa semakin banyak pemerintah daerah yang sadar bahwa mereka memiliki aset yang berharga. Bila jeli, aset tersebut dapat dijadikan bekal untuk merumuskan konsep kota tematik mereka.
Di lain sisi, konsep kota pusaka tidak bisa selama-lamanya bergantung pada P3KP. Keberhasilkan P3KP adalah menempatkan isu mengenai pusaka dalam isu pembangunan perkotaan. Hari-hari ini tidak ada yang tidak kenal dengan kota pusaka. Hampir setiap minggu, ada saja kota yang mendeklarasikan diri sebagai kota pusaka. Tidak ragu-ragu kepala daerah yang baru saja bergabung dengan program menyatakan diri sebagai kota pusaka, bahkan tingkat dunia. Jangan sampai soal kota pusaka hanya dilihat sebagai branding kota.