Friday, June 10, 2011

Tram

Pertama kali aku melihat tram adalah di Paris. Rutenya sepanjang jalan lingkar kota. Tram bersilangan dengan jalur RER dan sedikit metro yang membawa warga dari pusat ke arah luar kota. Selain Paris, juga tram di Strasbourg, Milan dan Napoli.

Tetapi tram yang berkesan adalah tram di Bordeaux. Alain Juppe, walikota tahun 1990-an, mengupayakan kehadiran tramway de Bordeaux yang merajang Kota Bordeaux sekaligus memberi akses terhadap pusat kota. Tanpa banyak kendaraan bermotor, bagian kota yang bersejarah tampak lebih ramah untuk pejalan kaki.

Di Indonesia, Belanda juga pernah menghadirkan tram antara lain di Jakarta dan Surabaya. Namun, transportasi ini kemudian kalah saing oleh kendaraan pribadi. Seperti juga tram di Hanoi yang dihapus karena dianggap tidak modern. Nyatanya, beberapa tahun kemudian, kota-kota ini berlomba-lomba untuk menghadirkan kembali tram atau alat transportasi sejenis.

Bulan lalu, aku kembali naik tram. Kali ini mencicipi jalur tram di Kota Wina, Austria. Rasanya masih sama. Dibanding masuk bawah tanah naik subway, tram jelas lebih menarik.