Saturday, February 10, 2007

In the Mood for Love


"Chungking Express" (1994) adalah film pertama Wong Kar Wai yang aku tonton. Kalau tidak salah, aku kebetulan sedang ganti-ganti channel tv, dulu hanya ada RCTI, SCTV, TPI dan TVRI, sampai menemukan film itu sedang diputar RCTI. Film yang aneh. Antar adegan seperti tidak runtut, miskin dialog, dan kaya gambar, maksudnya seperti melebih-lebihkan suatu obyek dan mengontraskan terang gelap. Aku masih ingat, Tony Leung jadi seorang polisi yang senang memainkan pesawat-pesawatankecil.

Film kedua yang aku tonton adalah "Fallen Angels", film yang kesannya serba gelap, tentang seorang pembunuh. Lalu "Ashes of Times", film silat yang ancur luar biasa. Lalu "2046" yang aku tonton di Paris dua tahun lalu. Olivier, suaminya Rozenn, yang cerita kalau film ini bagus, termasuk soundtracknya yang banyak ambil lagu-lagu Amerika Latin. Film "The Hand", satu dari tiga film pendek dalam "Eros" aku tonton akhir 2005. Dan terakhir "In the Mood for Love" (2000) yang DVD bajakannya baru aku beli tadi siang di sebuah toko di jalan Hang Bac.

"In the Mood for Love", film ini bisa dibilang seri sebelumnya "2046", yang cerita bagaimana Mr. Chan dan Mrs. Chow bertemu. Masing-masing telah menikah, tapi adalah mereka berdua adalah karakter yang sendiri karena Mrs. Chan yang kerap kerja sampai larut dan Mr. Chow yang sering bertugas ke luar negri. Berawal dari "cerita tentang dasi dan tas", akhirnya mereka memutuskan untuk kerap bertemu dan berhubungan. Akhir cerita ditetapkan dengan perginya Mr. Chan ke Singapura untuk tetap bisa bilang "we wouldn't be like them....". Lingkungan memang telah menciptakan sistem yang membuat kode2 untuk dapat mengalihkan perasaan, seperti telepon, makan malam dan payung. Mungkinkah itu cukup....

He remembers those vanished years.
As though looking through a dusty window pane,
the past is something he could see, but not touch.
And everything he sees is blurred and indistinct.


---
Sepanjang jalan Hang Bac ini ada sekitar tiga toko yang menjual produk-produk gagal (gagal asli karena memang bajakan) seperti VCD atau CD musik dan DVD film. Harga per satuannya antara 15000 - 16000 VND atau 1 USD.